Hidup itu


Aku bahkan belum membaca term and conditions tentang kehidupan dunia yang tidak ingin kujadikan tanggung jawabku. Mungkin saat di alam ruh aku masih buta aksara dan asal mengangguk ketika ditanyai malaikat ingin lahir ke dunia atau tidak. Sepertinya malaikat itu telah menipuku. Hidup tidak indah, beban eksistensi merambah jiwa dan tubuhku, dalam kondisi rasio manusia yang murni dan telanjang tanpa imajinasi serta dogma untuk apa sebenarnya aku hidup?
Jauh sebelum ada dogma apakah artinya hidup? Manusia memang unik, selalu mencari alasan sebab terjadinya sesuatu. Tak terkecuali dogma dan ilmu pengetahuan.
Sebagian manusia mungkin akan menolak keras jika hidup itu tidak ada artinya, "tuhan kita menciptakan kita untuk menyembahnya" mungkin begitu kata mereka. 
Namun, apakah tuhan membutuhkan ibadah kita? Sungguh tanggung jawab yang mengerikan, kau lahir dan menderita ditambah beban dogma yang menimpamu. Kalau hidup ini permainan mobile legend tentu aku sudah AFK dari usia bocah.

Sejak kecil aku selalu ingin mati, tapi aku tidak mengerti bagaimana aku bisa mati. Sangat memalukan untuk mengakui bahwa mentalku yang lebih halus daripada air. Air mataku langsung mengalit begitu saja saat diejek, dimarah serta tersinggung. Daripada berdoa kepada tuhan, Aku lebih memilih tuhan cabutlah nyawaku sambil menenggelamkan kepalaku ke dalam bantal.
Aku heran doa itu semacam sugesti atau apa?

Dari lahir aku dan kalian sudah dikutuk dari kebebasan, hal itu terbukti dengan dogma yang diturunkan orang tuaku. Aku tidak mengerti bagaimana agama itu masuk ke dalam ranah spiritual, sedangkan aku mendapatkan agama layaknya sifat induk yang diturunkan ke anak-anaknya. Aku bahkan belum pernah mencari tuhanku sendiri, padahal secara garis besar beberapa tuhan memiliki tujuan yang sama, lantas mengapa mereka mendirikan ajaran sendiri? Kalau orang tuaku tahu mereka akan mencoret namaku dari kartu keluarga.

Kini aku tinggal menjalani ketidakbebasan ini dengan secuil keberanian. Karena aku menganggap sejatinya hidup ini tidak ada makna, maka aku hanya cukup tinggal menjalaninya. Karena aku terjebak dalam hidup dan tidak menemukan jalan keluar. Kau tahu? Saat ini aku sedang membicarakan ilmu alam di mana terjadinya rantai makanan serta piramida biomassa, dimana kau masuk di dalam siklus tersebut dan tidak bisa keluar lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Menggali Sebab Ketidakadilan Gender

Salah Kaprah dalam Mengamalkan Sustainable Living

Hidup Bahagia dengan Berani Tidak Disukai