Dua ratus hari, kuhabiskan waktu sebanyak itu di dalam kamar. Kali ini Aku telah memecahkan rekor terlama tinggal di rumah orang tua setelah tujuh tahun tinggal di asrama. Setiap hari kuisi rutinitasku dengan rutinitas anak rumahan pada umumnya. Seperti tidur, makan, membantu orang tua, membaca buku, dan menulis bualan sehari-hari. Siang itukurebahkan badanku di atas kasur yang nyaman, sembari mengelus layar smartphone. Mengelus smartphone adalah agenda wajib, apalagi saat ini ada yang namanya belajar daring alias dalam jaringan. Aku sedang membaca pesan-pesan di grup kelas, memeriksa keberadaan hal yang kadang menyenangkan tapi lebih banyak membebani, tentu saja tugas kuliah. Deru percakapan dari televisi mengganggu konsentrasiku dalam membaca. Letak kamarku berhadapan dengan ruangan di mana televisi sialan itu berbunyi. Bunyi televisi memberitakan hiruk pikuk duniawi memekakan telingaku yang cinta kedamaian. Tubuhku beralih menuju televisi yang menyala tanpa penonton, lan...